Di sebuah istana putih yang megah, hiduplah seorang putri bernama Candidus...
Kehidupan Sang Putri Candidus ini begitu membosankan, karena ia tak pernah sekalipun keluar dari lingkungan istananya.Orang tuanya tak mengizinkannya untuk bersekolah di sekolah umum, segala permintaannya selalu dipenuhi dan beratus-ratus pelayan siap melayaninya selalu.
Putri Candidus sangat bosan dan merasa kesepian.
Ia hanya bisa memainkan serulingnya untuk menghibur dirinya. Putri Candidus sangat pandai bermain seruling. Suara dari seruling yang ia mainkan begitu merdu dan menenangkan. Benar-benar sebuah alunan yang sangat memanjakan telinga.
Ketika suatu hari Putri Candidus memainkan serulingnya dari beranda kamarnya yang menghadap ke arah hutan, tiba-tiba seekor merpati putih menghampirinya. Putri Candidus sangat senang, karena baru pertama kali ini ada yang mengunjunginya.
Tapi merpati itu tak lama singgah di beranda kamar Putri Candidus. Ia akan kembali terbang meninggalkan Putri Candidus. Dan ketika merpati itu pergi, Putri Candidus sendirian dan kesepian lagi.
Tapi merpati itu selalu datang setiap Putri Candidus memainkan serulingnya. Dan selalu pergi lagi setelahnya.
Putri Candidus sangat menyayangi merpati itu. Ia beri makan merpati itu, ia sediakan minuman, ia rawat bulu-bulunya dengan baik. Karena merpati itulah yang menghilangkan rasa sepi Sang Putri untuk pertama kalinya.
Suatu hari, Putri Candidus memainkan lagi serulingnya di beranda kamarnya memanggil merpati putihnya. Dan ketika merpati putih itu datang, Putri Candidus menangkap merpati itu dan memasukkannya ke kandang. Putri Candidus tak ingin membiarkan merpati putih itu pergi lagi meninggalkannya sendiri dan kesepian. Putri Candidus ingin selalu bersamanya.
Maka terkabulkanlah keinginan Putri Candidus. Ia selalu membawa merpati putih itu beserta kandangnya ke mana pun ia pergi. Ketika ia belajar, minum teh, ataupun bermain di halaman istana. Putri Candidus sangat senang karena akhirnya merpati putih itu bisa selalu bersamanya.
Beberapa minggu kemudian, merpati putih itu terlihat berbeda. Ia tak selincah yang biasanya, malah ia tak beranjak sama sekali dari posisinya dan hanya menggerak-gerakkan kepalanya malas kalau dipancing oleh Putri Candidus. Putri Candidus langsung memanggil dokter hewan terhandal yang ada di negerinya. Dan ternyata, badan merpati putih itu mulai melemah. Kandang yang disediakan Putri Candidus cukup besar untuk merpati itu membuka lebar sayapnya, tapi tak cukup besar untuk merpati itu mengepakkannya apalagi terbang di dalamnya. Makanan yang dimakan merpati itu, udara yang ia hirup, dan lain-lainnya pun berbeda dengan habitat aslinya. Sehingga kondisinya pun mulai melemah. Kalau tidak cepat dilepaskan, mungkin saja merpati putih itu akan mati.
Putri Candidus bersedih. Ia tak mau melepaskan merpati putihnya, tapi ia juga tak ingin merpati putihnya mati. Ia tak mau merasa kesepian dan sendirian lagi di istananya. Ia ingin selalu bersama merpatinya.
Kenapa bisa begini? Putri Candidus selama ini senang bisa bersama merpati putih itu. Apa merpati putih itu tidak merasakan apa yang dirasakan Putri Candidus?
Pada akhirnya, Putri Candidus membebaskan merpati putih itu dari kandangnya. Ia melepaskan merpati putih itu di beranda kamarnya. Tapi merpati putih itu belum bisa terbang. Sayapnya masih terasa kaku dan sulit untuk dikepakkan.
Putri Candidus akhirnya memainkan serulingnya, mengalunkan melodi lembutnya. Merpati putih itu terus menerus berusaha mengepakkan sayapnya, dan akhirnya ia pun bisa terbang kembali.
Putri Candidus melihat merpati itu terbang dengan senangnya. Ia pun merasa senang merpati itu bisa terbang bebas lagi. Putri Candidus mungkin tak ingin ditinggalkan oleh merpati itu, tapi setidaknya merpati itu bisa kembali saat Putri Candidus memainkan serulingnya untuk menghibur dirinya yang sedang kesepian sendirian. Dan Putri Candidus lebih tidak ingin lagi ditinggal mati merpati itu untuk selama-lamanya.
Namun, Putri Candidus terkejut saat ia melihat ke bawah beranda kamarnya. Di sana ada berbagai macam binatang yang seperti sedang menungguinya, terpanggil oleh alunan dari serulingnya. Ada kelinci, marmut, kucing hutan, bahkan beruang dan lain-lain. Putri Candidus sangat senang. Karena kali ini ada banyak sekali binatang-binatang dari hutan yang menghampirinya, yang bisa menghilangkan rasa kesepiannya dan menghiburnya. Dan Putri Candidus hidup bahagia di istananya bersama merpati putih dan binatang-binatang lain dari hutan yang selalu siap menemani Putri Candidus di kala sepi.
The End : )