About Me

Foto saya
Don't judge me by my cover, cz i can trick you.. :P

Senin, 07 Mei 2012

- Just want to say some words.. -

Nggak, bukan post-an galau.. *okemungkinsedikitgalau*
tapi bukan kegalauan yang aneh-aneh..

Saya cuma ingin curhat.. cerita.. karena pada saat ini saya tidak bisa menceritakannya dengan siapapun.. bukan tak mau.. tak bisa.. karena keterbatasan satu dua hal *pulsaabis,hporangyangbersangkutanmati,dll*
Sekali ini saja.. saya tak ingin memikirkan apa pendapat orang terhadap saya ketika membacanya.. saya ingin mengeluarkan seluruh perasaan saya..

Saya mungkin orang yang lemah.. mudah tersakiti..
Tapi saya tak mudah hancur.. alhamdulillah..

Belakangan ini, saya sering sekali menangis sendiri ketika mengingat masa lalu.. masa-masa ketika saya masih memiliki hubungan antar remaja dengan dia..

Awal mulanya, semua berjalan dengan lancar.. kami selalu bersenang-senang bersama..
Tapi seiring berjalan waktu, semua mulai berubah.. kami mulai sering bertengkar.. dan saya pun entah mengapa mulai berubah menjadi mudah marah..
Saya sayang padanya.. dan sekarang pun masih.. tidak bisa saya hilangkan walau hubungan di antara kami sekarang hanyalah teman..
Tapi perasaan ini tak terbalaskan.. rasa sayang saya padanya berbeda dengan rasa sayang dia pada saya..
Saya sudah berusaha sedemikian rupa.. saya menunggu waktu.. yang tak kunjung datang.. Malah diri ini yang sering tersakiti sendiri dengan keadaan..
Saya bukannya tidak bahagia dengan memiliki perasaan ini.. sungguh, memiliki seseorang yang berharga bagi kita adalah anugerah.. tapi ketika dihadapkan pada kenyataan, dihadapkan pada keputusasaan, kekecewaan.. diri ini tak kuasa menahan perih..

Dan akhirnya saya mengakhiri hubungan itu.. dengan alasan yang sangat remeh-temeh.. pada suatu kejadian, saya merasa dia tak menganggap saya sebagai 'pacar'-nya.. Ya, sangat remeh-temeh.. tentu saja dia tak pernah menganggap saya demikian.. karena dia tak punya perasaan yang sama dengan saya.. perasaan saya bertepuk sebelah tangan.. dan masalah itu saya besar-besarkan sehingga saya menjadi emosi dan mengakhirinya begitu saja.. beberapa hari setelah satu tahun lamanya kami menjalin hubungan itu..

Saya tak ingat dengan pasti.. tapi sepertinya dia sama sekali tidak melawan saat itu..
Dan di situ kekecewaan saya memuncak.. 'Hanya begitu saja kah? setelah satu tahun ini, hanya begitu saja kah?'
Rasa gagal merajut hubungan itu.. rasa telah dipermainkan.. rasa telah dibohongi.. kebingungan.. tidak percaya.. sakit.. semua bercampur aduk.. satu minggu pasca kejadian itu saya benar-benar seperti mayat hidup yang hati-nya hampa..
'Kenapa? Kenapa kami menjalin hubungan? Kalau akhirnya seperti ini.. kalau ia tak bisa memiliki perasaan yang sama seperti yang saya rasakan.. Untuk apa semua itu?'
Dan jawaban terbesar di kepala saya adalah karena diri saya sendiri yang begitu tidak pantas untuknya..

Saya sadar.. walau saya berulang-ulang kali mengucap kata sayang padanya.. mengaku mencintainya.. tapi mungkin perlakuan saya padanya tidaklah mencerminkan demikian..
Saya sering membuatnya capek.. membuatnya jengkel.. membuatnya terbebani..
Tapi sungguh, semua perkataan saya tentang perasaan saya padanya, tidak ada satupun yang bohong.. semuanya nyata adanya..

Saya pemarah.. saya sering melebay-lebaykan hal remeh.. egois.. kekanak-kanakan.. mungkin gila.. tak waras.. dan lain lain..
Saya juga tak habis pikir kenapa emosi saya makin tak terkontrol makin ke sini..
Seinget saya, dulu di awal-awal hubungan kami saya adalah orang yang penyabar.. bahkan menunggu dia selama 5 jam bukan masalah untuk saya.. Tapi kenapa?

Lalu saya menduga..
'Apakah ini karena rasa kekecewaan saya karena perasaan saya tak terbalas olehnya?'
Ya, saya pernah membacanya di suatu buku.. rasa kekecewaan kepada seseorang bisa membuat kita menjadi lebih sensitif terhadapnya.. dan mungkin pada kasus saya menjadi terlalu sensitif..
Saya tau, ini harus segera diperbaiki.. Bagaimanapun juga ini tidak baik.. Saya harus berdamai dengan rasa kekecewaan saya..
Tapi bagaimana caranya?
Saya terlalu menyayanginya.. saya terlalu mengharapkannya.. bahkan seolah dia adalah pria terakhir di muka bumi..
Saya ingin selalu bersenang-senang bersamanya.. Saya ingin ia merasakan apa yang saya rasakan juga.. Apakah itu tidak bisa? Apa masa depan seperti itu tidak akan pernah terjadi?

Makin ke sini.. saya hanya memperburuk diri di matanya..
Rasa kecewa ini semakin mendalam.. begitu pula dengan emosi saya yang semakin tak terkontrol..
Sedih.. perih.. ketika saya mendapati diri saya bertengkar dengannya.. bahkan ketika mendapati diri saya bicara kasar dengannya.. sedih sekali rasanya..
Mencoreng diri sendiri.. mendorongnya agar ia cepat meninggalkan saya..
Kenapa saya seperti ini? Ini bukan yang saya mau, tapi kenapa saya melakukan ini? Saya bodoh!

Saya senang.. sungguh, senang... karena sampai saat ini saya masih bisa dekat dengannya..
Bagaimanapun juga, saya ingin berdamai dengan rasa kecewa saya.. saya tak ingin meledak-ledak padanya... saya masih tetap ingin bersenang-senang dengannya, walau tanpa melibatkan perasaan khusus.. tapi saya belum menemukan caranya..
Tapi saya tak boleh menyerah! Saya benar-benar ingin kembali ke masa-masa itu.. di mana kita bersenang-senang bersama.. ketika semuanya terasa benar *setidaknyabagisaya*



Ahahaha.. silahkan kalau ingin menertawakan saya..
Silahkan kalau ingin mengatakan kalau post ini drama banget..
Silahkan injak-injak saya..
Tapi saya tak peduli.. ini perasaan saya.. Memang kalian bisa mengerti? Tentu saja tidak! Karena kalian bukan saya.. ^^
Tapi saya sangat menghargai mereka yang membaca post ini sampai akhir.. terima kasih telah peduli (:

2 komentar:

I really appreciate if you dare to comment! x)

. Sobat .